Selasa, 17 April 2012

Asisten Pengajar Kursus Komputer



Aku segera menuju ke kamar mandi
untuk menyegarkan tubuhku dan
segera kukenakan pakaianku dan
akupun sudah bersiap sedia
menunggu Steve yang masih berada
di kamar mandi dan tak lama
kemudian dia segera muncul dengan
pakaian yang sudah rapi juga segera
kamu berdua menuju cafe yang ada
dihotel tersebut untuk makan pagi,
kemudian membereskan billing dari
hotel tersebut dan segera meluncur
ke arah Bedugul, sampai di Bedugul
hari sudah siang, kami menggelilingi
danau itu dengan menyewa kapal
setelah puas dengan menyusuri
danau itu maka Steve mengajukan
keinginannya untuk mandi sauna di
Bali Handara, dan akupun bersedia
untuk mengantarkannya dan diapun
mengajakku untuk bersama mandi
sauna juga akan tetapi aku menolak
karena bagiku lebih baik melihat-lihat
pemandangan disekitar komplek itu
yang kelihatan asri dan sejuk, sampai
tak terasa sore itu mendung mulai
datang berarak-arak dan langit yang
tadinya cerah kini menjadi gelap
dengan mendung menandakan tidak
akan lama lagi akan turun hujan
yang sangat deras sekali.
Bersamaan itu Steve sudah selesai
dengan mandi saunanya dan
mengajakku untuk cepat-cepat
meninggalkan tempat itu sebelum
hujan turun dan segera kupacu
motorku menuju ke arah Denpasar,
akan tetapi baru berjalan sekitar dua
kilometer dari tempat yang baru
kami kunjungi ternyata hujan turun
dengan derasnya sehingga badan
kami berdua basah kuyup dan Steve
memutuskan untuk mencari tempat
penginapan yang tidak jauh dari situ,
maka segera kubelokkan ke arah
jalan yang menurun menuju ketepi
danau karena sebelumnya pada saat
siang tadi aku melihat ada sebuah
hotel ditepi danau itu yaitu hotel
Bedugul.
Kami segera check in dalam keadaan
basah kuyup dan tanpa berbasa-basi
lagi dengan pihak hotel, kami segera
mendapatkan kunci kamar dan kami
segera bergegas memasuki kamar
dan aku segera menuju kekamar
mandi, dengan mengguyur badan
dengan air hangat maka agak sedikit
menolongku dari gemetarnya
tubuhku karena kedinginan dan
setelah selesai segera kuraih handuk
untuk mengeringkan tubuhku dan
aku bergegas kembali ke kamar
untuk mengenakan baju kering, akan
tetapi Steve melarangku untuk
berpakaian dan dia menyarankan
aku untuk memakai selimut saja
untuk menghangatkan tubuhku,
karena Steve tahu aku begitu
kedinginan dan dia mempunyai
maksud untuk menghangatkan
tubuhku dengan tubuhnya, maka
kuturuti kemauannya.
Aku segera nyungsep dibalik selimut
yang tebal itu sambil menunggu
Steve yang sedang membersihkan
tubuhnya di kamar mandi, tidak lama
kemudia Steve sudah keluar dari
kamar mandi dalam keadaan
telanjang bulat dan diapun segera
nyungsep juga dibalik selimut yang
tebal sambil memeluk tubuhku
dengan sangat erat dan kemudian
dia menindihku, sambil kupeluk erat
pula tubuhnya dengan demikian kami
bisa merasakan kehangatan antara
satu dengan lainnya, walaupun tidak
ada aktivitas sex yang kami lakukan
saat itu, tapi sudah membawa
kenikmatan tersendiri dengan
kehangatan tubuh kami, sampai
akhirnya kami tertidur dalam
keadaan saling berpelukan pada sore
hari itu, sampai sekitar pukul tujuh
malam saat aku terbangun dan
kudengar suara gemericik hujan
diluar masih turun walaupun tidak
sederas sore tadi dan masih
kurasakan udara yang sangat dingin
malam itu.
Aku menggeliatkan tubuhku yang
masih telanjang bulat itu yang
membuat Steve juga ikut terbangun
dan segera kupegang penisnya yang
masih tertidur itu, akan tetapi dia
melarangnya, katanya lebih baik kita
makan dulu direstoran, setelah itu
baru kita bermain untuk mengusir
rasa dingin, aku setuju dengan usul
Steve, dengan tidak memakai CD
aku segera menggenakan celana
pendek yang gombor dengan
belahan yang agak tinggi
dipinggirnya yang membuatku
tampak seksi kata Steve, kamipun
berjalan menuju restoran dengan
menyusuri lorong-lorong didalam
hotel itu. Setelah sampai didalam
restoran aku segera memesan
makanan kesukaanku yaitu nasi
goreng dan Steve memesan pancake,
tidak banyak yang kami bicarakan
saat kami makan, hanya pandangan-
pandangan mata yang penuh dengan
arti yang saling kami lemparkan satu
sama lain.
Setelah kami menyelesaikan makan
malam kami, segera kami menuju
kembali kekamar dan tanpa
dikomandoi lagi segera kulepas
celana pendek gomborku dan
langsung kelihatan mencuat penisku
dan kemudian kulepaskan juga kaos
oblongku dan segera nyungsep
dibalik selimut tebal demikian juga
yang dilakukan oleh Steve, lalu kami
bergumul dibalik selimut itu sambil
saling mencumbui satu sama sama
lain, dan yang paling kusukai dari
cumbuan Steve adalah dia selalu
ingin memberikan kepuasan
kepadaku dengan menciumi tubuhku
mulai dari atas sampai keujung kaki
dan dia merasa puas atau senang
kalau melihat aku mengelinjang
penuh dengan kegelian dan mendesis
keenakan.
Setelah aku tak tahan maka segera
kurebahkn tubuh Steve dan segera
kuraih penisnya dan kuhisap sampai
pangkalnya sambil tanganku beraksi
disekujur tubuhnya sambil membuat
rangsangan-rangsangan yang lebih
hebat lagi, dan terus terang saja
pada waktu Steve menghendaki
untuk memasuki lubang analku
dengan penisnya akan tetapi
memang pada saat itu aku masih
belum mengenal anal sex sehingga
ketika dicoba aku merasakan
kesakitan yang amat sangat, apalagi
penis Steve lebih gede dibandingkan
dengan penisku, akan tetapi aku
bersyukur mengenal Steve yang
penuh dengan pengertian, begitu dia
melihat aku kesakitan dia tidak
melanjutkan dengan penetrasinya,
dia membiarkanku rileks beberapa
saat sampai hilang rasa sakitnya
kemudian dia mulai mencumbuiku
lagi sambil saling melakukan oral sex
sampai akhirnya sama-sama ngecrot
dan merasakan kepuasan, saling
berpelukan, sama-sama terkulai
ditempat sampai akhirnya
tertidurdiblaik selimut tebal dengan
keadaan masih telanjang bulat
dengan udara diluar yang terasa
makin dingin saja.
Ketika fajar mulai menyingsing, kami
segera mandi dengan air hangat
yang ada di kamar mandi dan segera
bergegas menuju restoran untuk
makan pagi setelah semuanya
selesai segera kupacu motorku dipagi
yang cerah itu menuju ke arah
Denpasar, sekitar pukul sebelas siang
sampailah kami dikota Denpasar dan
segera menuju ke arah Kuta untuk
kembali ketempat penginapan Steve
yang ada di Kuta, sebenarnya aku
masih ingin berlama-lama lagi untuk
bisa menemani Steve menggelilingi
pulau Bali ini akan tetapi karena
liburanku sudah mendekati akhir, dan
yang rencananya aku hanya tinggal
selama dua atau tiga hari saja di Bali,
tapi yang jadi kenyataannya aku
hampir satu minggu tinggal di Bali
dan mau tidak mau sore nanti aku
harus segera balik ke Surabaya lagi,
walaupun dengan berat hati Steve
melepaskan kepergianku untuk balik
ke Surabaya dengan naik bus malam
dan sore itu Steve mengantarkan aku
sampai terminal Ubung dengan
mengendari motornya. Pada saat
diterminal Ubung dan sambil
menunggu keberangkatan bus, Steve
menanyakan alamat kostku yang
ada di Surabaya, dan aku hanya
mengira sebagai basa-basi saja,
segera kuberikan alamatku dan juga
alamat kost Budi yang hanya
berbeda gang saja. Aku pikir nggak
apalah, agar Steve tidak kecewa.
Sekitar pukul tujuh malam bus yang
membawaku akan berangkat segera
kuhampiri Steve dan kusalami
tangannya sambil kubisikan
"Thank you for all of you"
Aku tidak berani memeluk atau
menciumnya karena keadaan
diterminal itu sangat ramai dengan
orang, segera kunaiki bus dan hanya
kulambaikan tanganku dari dalam
bus sambil cium jauh dari jendela
kaca bus itu, bus mulai berangkat
dengan berderak dan masih sempat
kulirik Steve melambaikan tangannya
ke arahku dengan pandangan
kosong, seperti ada sesuatu yang
hilang dari dalam dirinya, aku
berusaha untuk tersenyum dan
membalas lambaiannya. Aku selama
dalam perjalanan dengan bus malam
menuju Surabaya, kubayangkan dan
kureview kembali apa yang telah
terjadi pada diriku selama satu
minggu terakhir ini ditahun yang baru
juga, sampai tak terasa aku terlelap
tidur didalam bus malam itu sampai
ketika pagi hari aku terbangun, aku
sudah berada di jalan tol Gempol-
Surabaya, aku segera berkemas dan
merapikan barang bawaanku agar
lebih ringkas lagi karena aku harus
oper dengan angkutan kota menuju
ketempat kostku.
Pada saat aku sudah sampai
ditempat kostku dan menaruh barang
bawaanku, aku segera berlari
ketempat kost Budi yang tidak
seberapa jauh dari tempat kostku
dan aku menceritakan apa yang
telah terjadi selama dia sudah pulang
dan aku juga menceritakan tentang
pangalamanku bersama dengan
Steve jalan-jalan mengelilingi pulau
Bali, akan tetapi satu yang tidak
kuceritakan pada Budi yaitu
pengalamanku bergumul dengan
Steve berkali-kali. Akan tetapi
rupanya Steve juga memperlakun
Budi juga demikian tanpa
sepengatauanku, ketika itu Budi
cerita kalau pada suatu tengah
malam ketika aku sedang tertidur
lelap, Budi bangun dari tidurnya dan
menuju kekamar mandi untuk buang
air, rupanya pada saat itu Steve
terbangun dengan suara berisik Budi,
sehingga Steve menunggu sampai
Budi selesai dengan hajatnya di
kamar mandi, pada saat Budi akan
merebahkan badannya kembali
ketempat tidur, Steve
menghampirinya dan mengelus-elus
penis Budi yang setengah ngaceng itu
sampai akhirnya ngaceng penuh dan
Steve melepaskan kancing celananya
dan kemudian mengocok penis Budi
yang sudah ngaceng penuh itu.
Lalu aku bertanya pada Budi seolah-
olah aku orang yang nggak ngerti
apa-apa.
"Terus kamu diem aja yaa?"
"Ya, diem aja, abis enak sih dan
disamping itu Steve menyuruhku
diam agar aku nggak berisik supaya
kamu jangan bangun," jelas Budi
padaku.
"Oh gitu yaa," lanjutku.
"Iya, terus kamu diapakan aja sama
si Steve," tanya Budi.
"Nggak diapa-apain tuh"
"Masak sih," tanya Budi penasaran.
"Iya, tuh, benar koq," jawabku
meyakinkan Budi.
Tak berapa lama kemudian aku
pulang ketempat kostku, dan aku
beristirahat untuk menghilangkan
rasa pegal-pegal diseluruh tubuhku
karena perjalanan jauh dengan tidur
sepuas-puasnya. Pada suatu pagi
kira-kira jam enam pagi, aku
dibangunkan oleh seseorang dan
ketika kubuka mataku ternyata yang
menguncang-nguncang tubuhku
adalah Budi yang datang dengan
agak tergesa-gesa katanya.
"Eh, kamu dicari sama Steve,
sekarang dia ada ditempat kostku,"
kata Budi.
"Apa?, yang benar aja, masak si
Steve bisa sampai ketempat kost kita
didaerah yang terpencil ini?" tanyaku.
"Yaa, benar!! Aku juga heran koq dia
bisa sampai ketempat kita yang jauh
dari kota ini hanya berbekal
dari alamat yang kamu tulis dibuku
catatannya itu," jelas Budi.
"Huuh, nekad benar yaa tuh bule satu
ini," balasku.
"Oke, kamu pulang dulu nemani si
Steve, aku mau mandi dulu"
Aku segera bergegas kekamar mandi
untuk mandi pagi dan setelah aku
berpakaian rapi segera kususul Budi
ditempat kostnya dan kulihat si Steve
sedang duduk diteras tempat kost
Budi sambil bercakap-cakap dengan
Budi. Segera aku menghampiri Steve
dengan sedikit basa-basi dengan
menanyakan kapan dia datang, lalu
katanya baru saja dia tiba dari
Denpasar dengan bus malam
kemudian dia menuju ketempat
penginapannya disekitar jalan
Pemuda Surabaya, kemudian dia
tanya ke tourist information yang
tidak jauh dari tempatnya menginap
untuk mengetahui alamat kami dan
dengan kendaraan apa dia bisa
mencapainya.
Itulah sedikit ceritanya, dan aku
menanyakan padanya apa yang
akan jadi acaranya selama ada di
Surabaya ini, akhirnya dia
mengutarakan keinginannya yang
pertama dia ingin jalan-jalan dikota
Surabaya saja dan kami bertiga
akhirnya keliling kota Surabaya
seharian penuh, dan malamnya kami
makan malam bersama setelah itu
kami nonton film disebuah gedung
bioskop dikawasan jalan Pemuda
juga, sampai film selesai akhirnya
aku mohon diri untuk pulang
ketempat kostku bersama dengan
Budi dan Steve kembali ketempat
penginapannya dan kami berjanji
akan mengunjungi Steve kembali
dan siap menjadi guidenya selama
Steve berapa di Jawa Timur ini.
Keesokkan harinya sekitar pukul
delapan pagi kami berdua sudah
berada di depan tempat penginapan
Steve dan tak berapa lama kemudian
Steve juga sudah siap-siap
menunggu kedatangan kami dan dia
mengutarakan kalu pengin jalan-
jalan ke Malang, maka kami
bertigapun naik kereta api menuju ke
Malang dari Stasiun Gubeng yang
memang tidak jauh dari tempat
penginapan Steve. Selama dalam
perjalanan dengan kereta api kami
senantiasa bersenda gurau sampai
akhirnya tiba dikota Malang, lalu
kami keliling kota Malang sampai
sore dan akhirnya sampailah dikota
batu dan kami menginap sehari
dikota Batu dan keesokkan harinya
kami melanjutkan perjalanan kami
ke kota Blitar untuk mengunjungi
makam Bung Karno dan sorenya
menginap dikota Blitar selama sehari.
Demikianlah kenangan manisku
bersama dengan Steve.
E N D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar